Rahasia Bisnis Kuliner dan Kelemahannya.?




Calon wirausahawan pastinya setuju bahwa bisnis kuliner termasuk bisnis yang paling mudah dijalankan. Bagaimana tidak, hampir semua bisnis kuliner memiliki omset yang tinggi per bulannya. Setidaknya uang 5 jutaan di dapat di tangan sebagai keuntungan bersih. Hal inilah yang terkadang membuat calon wirausahawan tergiur untuk memulai bisnisnya. Padahal, bisnis kuliner taklah semudah seperti yang terlihat di permukaannya saja.

Bisnis kuliner sebenarnya membutuhkan inovasi dan kreatifitas yang tinggi agar mampu bertahan. Resiko yang dihadapi pun pada kenyataannya sangat tinggi, berbeda dari jenis usaha lainnya. Selain itu, Anda pun harus menjaga konsisten terhadap kerja keras serta ketekunan agar sukses. Bukan tidak mungkin, di tengah jalan Anda harus menghadapi masalah krusial. Permasalahan semacam ini kerap kali membuat sebagian orang memilih gulung tikar.
Bagi Anda yang tetap ingin memulai bisnis kuliner, setidaknya tips berikut bisa membantu Anda menjalankan usaha tersebut.
•       Memilih lokasi yang tepat
Pemilihan lokasi menjadi kunci utama keberhasilan bisnis yang Anda bangun sebenarnya. Pilihlah lokasi yang Anda rasa sesuai dengan pangsa pasar atau target usaha Anda. Kesesuaian antara pangsa pasar dengan lokasi strategis akan menentukan seberapa tinggi tingkat penjualan per hari. Dengan begini, Anda pun bisa memperhitungkan omset yang didapatkan per bulan. Perlu diingat, lokasi strategis yang tidak dibarengi dengan kesesuaian pangsa pasar akan memupuskan usaha Anda di tengah jalan. Jadi, jangan salah dalam membaca target pasar yang ingin Anda tarik perhatiannya.
•       Pemasaran produk
Cara memasarkan atau mempromosikan produk pun akan menentukan tingginya penjualan. Salah-salah, Anda akan melihat bisnis kuliner yang dibangun sepi dari pembeli. Nah, untuk itu lakukanlah promosi setepat dan sebaik mungkin. Lihat pula pangsa pasar yang ingin Anda raih, jangan menyamaratakan semuanya. Contohnya saja, kalangan menengah atas tak akan melirik pamflet yang Anda berikan sebagai ajang promosi. Mereka acap kali menganggap pamflet sebagai kertas tak berguna. Pamflet semacam ini sangat sesuai untuk menarik minat pangsa pasar kelas menengah ataupun menengah ke bawah. Sedangkan kalangan high class bisa menggunakan spanduk yang dipasang di beberapa sudut kota. Promosi efektif ini juga menekan biaya promosi sehingga tidak membludak.
•       Utamakan produksi
Kualitas adalah hal utama yang membuat setiap pelanggan tak keberatan kembali lagi dan lagi. Walaupun jarak yang ditempuh tergolong jauh, mereka tak sungkan-sungkan untuk mencicipinya kembali. Hal ini bisa dilakukan dengan mengontrol bahan baku, proses pembuatan, cara penyajian, pelayanan, serta pemilihan supplier yang tepat. Dengan begini, kualitas terbaik tetap bisa dijaga tanpa harus takut rasanya berubah dari hari ke hari. Perlu diingat pula, bila Anda membuka cabang restauran, usahakan rasa yang ditawarkan tetap sama. Jangan pula menerapkan harga yang fluktuatif naik dari hari ke hari.
•       Perhatikan sumber daya manusia
Karyawan bukan babu yang patut Anda perintah seenaknya. Anda pun tidak boleh bersikap bossy sehingga membuat para karyawan tak nyaman bekerja di bawah kepemimpinan Anda. Anda memang harus tegas dalam menegakkan peraturan perusahaan. Peraturan tersebut untuk menghindari para karyawan bertindak seenaknya. Namun, Anda pun tetap harus memperhatikan kemakmuran para karyawan di perusahaan Anda. Berikan mereka payroll yang jelas serta jenjang karir yang masuk akal. Alasan ini bisa dijadikan motivasi oleh para karyawan untuk bekerja lebih giat lagi. Secara tidak langsung, hal tersebut berdampak pada kemajuan usaha Anda di masa depan.

Kelemahan Para Pengusaha Kuliner
Pernahkah Anda melihat pengusaha yang gulung tikar di tengah jalan? Atau mereka kesulitan mengontrol usaha yang dimiliki hingga harus kekurangan modal? Mungkin bukan rahasia umum lagi bila jiwa berwirausaha tidak bisa dibuat-buat. Artinya setiap calon wirausahawan umumnya telah memiliki soul atau passion yang kuat di bidang ini. Jika tidak, maka gulung tikar adalah langkah yang paling sering dialami oleh para calon wirausahawan tersebut.

Begitu pula dengan pengusaha bisnis kuliner, mereka acap kali kebingungan di tengah jalan. Persaingan bisnis yang semakin ketat dari hari ke hari membuat mereka harus memutar otak. Tak adanya inovasi terbaru membuat pelanggan enggan mampir kembali seperti sedia kala. Alhasil, kebangkrutan telah berada di depan mata. Biasanya ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, beberapa di antaranya adalah.
•       Sifat konsumtif Anda
Keuntungan yang didapat seringkali dianggap sebagai bonus atau reward setelah Anda bekerja keras. Sehingga Anda dengan seenaknya menggunakan uang yang didapat untuk memanjakan diri sendiri. Salah satunya dengan berbelanja ataupun berlibur ke luar negeri tanpa memikirkan perkembangan bisnis. Sifat konsumtif inilah yang sebenarnya harus dihindari oleh para wirausahawan yang hendak berhasil. Mereka harusnya mempergunakan uang yang didapat untuk memperbaharui alat atau menginvestasikan pada cabang baru.
•       Merasa puas dengan usaha yang dimiliki
Setelah melihat bisnis kuliner yang dibangun laris pembeli, umumnya para penjual malas untuk berinovasi. Mereka beranggapan bahwa pelanggan telah puas dengan apa yang mereka jualkan. Padahal kenyataannya tidaklah demikian, para pelanggan pun membutuhkan inovasi terbaru Anda. Jangan berhenti menemukan ide kreatif untuk produk yang Anda pasarkan. Ingat, persaingan bisnis akan selalu ada tanpa Anda bisa cegah sedikitpun. Jika Anda malas berinovasi, jangan salahkan para pelanggan akan lari ke toko lain.
•       Fokus yang terpecah
Setiap usaha memang akan menemukan masa kejayaannya masing-masing. Saat masa jaya ini ada di tangan Anda, jangan terlalu gegabah mengambil keputusan untuk membuka cabang. Fokus Anda yang terpecah seperti ini akan membuat penanganan pada pusat maupun cabang pun setengah-setengah. Ada baiknya memperkuat dahulu pijakan kaki Anda pada bisnis utama tersebut. Hasrat untuk memiliki usaha sampingan memang tak bisa disalahkan, namun berusahalah untuk tak membuka banyak cabang dalam waktu dekat. Anda hanya akan membuat fokus utama berubah dan tak fokus dalam waktu bersamaan.
•       Profesionalitas tidak dijaga
Banyak orang beranggapan bahwa bisnis atau usaha adalah investasi di masa depan. Mereka hanya perlu menanamkan modal tanpa harus ikut campur sepenuhnya. Pada kenyataannya, bisnis adalah proses Anda menuju kesuksesan dan merasakan jatuh bangun membangun usaha. Anda tak harus menanamkan pemikiran bahwa keuntungan adalah tujuan utama dari membangun usaha. Anda tetap harus profesional dalam menjalankan bisnis yang telah dimulai dari awal. Sikap profesional dalam menjalankan bisnis ini bisa diaplikasikan ketika memilih karyawan serta membuat planning usaha. Ingat, tak semua hal bisa Anda percayakan pada orang lain sepenuhnya.
•       Produk yang dipasarkan tidak komersil
Sesuatu yang Anda sukai belum tentu bisa komersil di tengah masyarakat. Pasalnya kesukaan Anda bisa jadi tidak disukai oleh orang lain. Oleh karena itu, sebelum memilih produk yang akan dipasarkan, lakukanlah survei di lapangan. Jangan sampai produk yang Anda pilih tidak laku atau tidak komersil di pasaran. Selera makanan antara satu orang dengan yang lainnya pastinya berbeda.


Responses

0 Respones to "Rahasia Bisnis Kuliner dan Kelemahannya.?"

Posting Komentar

 
Return to top of page Copyright © 2010 | Tejotech Converted into Blogger Template by HackTutors